Nona Source: E-commerce untuk Material Sisa dari Rumah Mode Besar Pertama oleh LVMH

Jika berbicara tentang barang-barang mewah dalam fesyen, mungkin ada beberapa nama rumah mode yang langsung muncul dalam pikiran. Mulai dari Christian Dior, Givenchy, Fendi, hingga Louis Vuitton, semuanya memiliki ciri khas tersendiri yang dapat memikat para pemerhati industri fesyen. Meski demikian, banyak dari rumah mode tersebut berasal dari satu grup perusahaan yang sama, LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton atau yang biasa disebut LVMH.

Sebagai sebuah perusahaan multinasional yang berfokus pada manufaktur barang-barang mewah, LVMH memegang kendali atas 75 merek yang tersebar dari industri mode, kosmetik, hingga perhotelan. Pada bulan April 2021 lalu, LVMH telah merilis salah satu program terbaru mereka, Nona Source, yang ditujukan sebagai salah satu upaya partisipasi mereka dalam mewujudkan lingkungan industri fesyen yang lebih berkelanjutan (sustainable).

Awal Mula Terbentuknya Nona Source

Romain Brabo (kanan) dan Marie Falguera (kiri), dua pencetus terbentuknya Nona Source. (Foto: Dok. Nona Source)

Nona Source merupakan media penjualan daring pertama untuk mendapatkan bahan-bahan berkualitas tinggi dari rumah mode naungan LVMH. Pembentukan Nona Source dipelopori oleh Romain Brabo, mantan Materials Purchasing untuk Givenchy. Dalam sehari-hari, Brabo dituntut untuk singgah dari satu pabrik ke pabrik lainnya untuk mencari material terbaru yang akan digunakan untuk rumah mode tempatnya bekerja. Di sini ia kerap melihat sekumpulan kain sisa bekas produksi atau deadstock dengan kualitas bagus namun dibiarkan menumpuk begitu saja di lantai pabrik, menunggu untuk dibuang. 

“Saya berpikir: Di satu sisi, ada banyak desainer muda yang mencari kain-kain indah untuk dibuat menjadi sebuah koleksi dan di sisi lain rumah mode ini menyimpan bahan-bahan yang tidak akan mereka gunakan lagi,” jelas Brabo.

Ketika Brabo pindah ke Kenzo di tahun 2019, ia mengajak Marie Falguera, koordinator material dan manufaktur dari rumah mode yang sama, untuk membangun Nona Source dan membawa ide ini melalui DARE (Disrupt, Act & Risk to be an Enterpreneur), program inkubator dan akselerator kewirausahaan LVMH. Pada bulan Januari 2020 lalu, Brabo dan Falguera menggandeng Anne Prieur du Perray, manajer transformasi digital dari  LVMH, dalam proyek ini. 

Nama Nona Source diambil dari kata “Nona” dan “Source”. Nona merupakan salah satu dari tiga dewi Parcae dari mitologi Romawi yang menyimbolkan perubahan takdir manusia. Dalam mitologi ini, Nona bertugas untuk memutar benang kehidupan yang nantinya akan dijahit dan dipotong oleh Decima dan Morta. “Source” diambil dari kata bahasa Inggris yang berarti sumber. Melalui program ini, LVMH berkomitmen untuk terus memfasilitasi para desainer muda sembari terus mempertimbangkan aspek lingkungan dalam industri mode.

Nona Source

Pengunjung situs Nona Source dapat memilih kain berdasarkan tipe, serat, serta gramasinya dengan mudah.
(Foto: Situs Nona Source)

Nona Source mengusung 4 komitmen utama, yaitu circularity (sistem yang sirkuler), creation (penciptaan/kreasi), materials (material), dan innovation (inovasi). Deadstock atau bahan sisa dari berbagai rumah mode dibeli dan dijual kembali oleh Nona Source untuk mendukung sistem industri yang lebih sirkuler. Meski merupakan kain sisa, tetapi kain yang dijual memiliki sertifikat khusus dan dijamin kualitasnya. Mereka akan menjual kain ini dengan harga yang lebih murah sehingga dapat memudahkan para pelajar atau desainer muda untuk berkreasi dengan kualitas bahan yang terbaik tanpa harus memusingkan dana yang perlu mereka keluarkan.

Fitur ‘Touch & Feel’ memudahkan pengunjung untuk mengetahui karakteristik kain tanpa harus menyentuhnya secara langsung. (Foto: Situs Nona Source)

Melalui situs resminya, Nona Source menawarkan kurang lebih sebanyak 150.000 meter kain dari berbagai jenis, mulai dari renda hingga kulit, dan dalam berat, warna, dan pola yang beraneka ragam. Ketika konsumen memilih salah satu produk, Nona Source menuliskan detail tekstur dan sifat dari material tersebut. Bahkan, mereka juga menyematkan sebuah video pendek yang menunjukkan bagaimana kain tersebut terlihat ketika dilipat dan ditarik menggunakan tangan. 

Berpusat di dekat Tours, bagian barat Prancis, sayangnya Nona Source tidak berminat untuk memberlakukan pengiriman secara global dan hanya akan memperbolehkan pengiriman ke negara-negara Eropa dan Inggris. Hal ini dilakukan demi meminimalisir jejak karbon yang didapat dari proses pengantaran barang. Saat ini, Nona Source ingin memfokuskan kegiatan mereka untuk mengembangkan customer experience dalam berbelanja dan menemukan alternatif digital yang dapat menggantikan proses pembelian tekstil yang biasanya harus disentuh oleh tangan. Tidak hanya itu, mereka juga menargetkan di tahun ini untuk menyediakan lebih banyak deadstock hingga dua kali lipat.


Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Nona Source dan komitmennya, kunjungi situs resmi mereka di www.nona-source.com.

Penulis: Nabila Nida Rafida | Editor: Mega Saffira | Sumber: Vogue Business | Wallpaper | LVMH | Designboom

Leave a comment