
“Sekitar 13 tahun yang lalu, saya terkesima dengan keajaiban dari cetak lentikular. Saya mengagumi dinamisme dari efek gerakan, kontras, kejutan, dan penundaan yang dihasilkannya.”
Antoine Peters
Lenticular Printing merupakan teknologi cetak menggunakan beberapa lensa yang dapat menghasilkan cetakan yang memiliki kedalaman (depth) dan gambar yang dapat berubah ketika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Teknik cetak ini sering digunakan di industri grafis dalam upaya menciptakan efek tiga dimensi ataupun gerakan pada gambar statis.
Terinspirasi dari teknik lenticular printing tersebut, seorang desainer dan seniman asal Belanda, Antoine Peters, pun mengembangkan teknik pembuatan tekstil dengan efek lentikular, yang kemudian disebut sebagai Lenticular Weave (tenun lentikular).
Baca juga:
ChroMorphous: Mengubah Warna Kain dengan Aplikasi dan Teknologi Termokromik
Zero Waste Daniel: Label Fesyen Tanpa Limbah Karya Daniel Silverstein
7 Ways To Be TVDB: Koleksi Eksentrik Garapan Tom Van Den Borght
Mengenal Antoine Peters

Lahir dan dibesarkan di Vorden, Belanda, Antoine Peters memiliki latar belakang akademis sebagai seorang lulusan dari the Art Academy in Arnhem, juga Fashion Institute Arnhem di mana ia mengambil program mastercourse. Karir profesionalnya di industri fesyen diperkuat dengan pengalaman kerjanya di Viktor & Rolf, rumah mode ternama yang juga berasal dari Belanda.



Meski lebih sering disebut sebagai seorang desainer fesyen ketimbang seorang seniman, Antoine Peters telah banyak menciptakan karya-karya seni berbasis tekstil atau fesyen yang telah dipamerkan di MOTI Museum, Arcam Architecture Institute, Arnhem Fashion Biennial, MUDAC Lausanne, Shanghai Design Biennial, hingga Museo del Traje Madrid. Selain sibuk berkarya, Antoine Peters juga terlibat sebagai pengajar tamu atau pembicara di berbagai akademi dan lokakarya di Eropa.









Sepanjang karirnya, Antoine Peters telah melakukan berbagai kolaborasi dengan berbagai label, seperti Kidscase, Eastpak, Film Festival Rotterdam, United Nude, Quinze & Milan, dan lainnya.
Ketertarikan Antoine Peters pada Desain Lentikular

Peters telah lama memiliki minat khusus pada desain dengan efek lentikular, dan mulai mengembangkannya dalam karyanya pada tahun 2013. Kala itu, ia menciptakan gaun kasual yang disebut sebagai The Lenticular Dress. Dalam percobaan pertamanya ini, Peters memanfaatkan teknik cetak digital yang dikombinasikan dengan teknik pleats atau lipit pada kain.

Pada tahun 2014, Peters menjadi desainer perwakilan Belanda yang berpartisipasi dalam program kolaborasi Eastpak for Designers Against Aids, di mana ia bersanding dengan desainer-desainer dari rumah mode seperti Jean Paul Gaultier dan Manolo Blahnik. Menggunakan The Lenticular Dress sebagai inspirasi, dalam kesempatan ini Peters pun memutuskan untuk membuat desain tas punggung dengan efek lentikular yang serupa.
The Lenticular Weave

Tidak puas dengan The Lenticular Project yang ‘hanya’ memanfaatkan lipit dan cetak digital, Peters pun kemudian mengulik bagaimana caranya membuat kain tenun mesin yang dapat menghasilkan efek lentikular. Dengan dukungan dari Creative Industries Fund NL, ia kemudian bekerjasama dengan EE Exclusives, sebuah perusahaan manufaktur tekstil asal Belanda yang juga merupakan spesialis tenun jacquard, untuk mewujudkan tenun 3D dengan efek geometri yang serupa dengan lensa lentikular.

(Foto: Dok. Antoine Peters)
Hasil penelitiannya bersama EE Exclusives selama 1,5 tahun ini kemudian Peters tuangkan dalam bentuk hiasan dinding berukuran kurang lebih 1,5×2,5m. Hiasan dinding tersebut terdiri dari dua gambar yang mengandung berbagai objek dengan transisi seperti mata yang dapat berkedip, panah yang dapat berubah arah, wajah sedih menjadi senang, dan lainnya. Karyanya ini diluncurkan pada acara Dutch Design Week yang diadakan di kota Eindhoven pada tanggal 16-24 Oktober 2021 lalu.

(Foto: Dok. Antoine Peters)
Tak hanya dibuat semata-mata untuk menunjukkan filosofi dibalik karya seni tersebut, pemilihan jenis dan desain karya seni hiasan dinding ini digunakan oleh Peters agar setiap detail dari teknik, warna, motif, gambar, hingga tulisan, dapat diterjemahkan dalam satu medium.


Peters menjelaskan bahwa proses pembuatan tenun lentikular ini melibatkan komposisi benang dan parameter mesin yang rumit, yang kemudian dikombinasikan dengan desain dan aplikasinya menggunakan penyusunan lapisan dan posisi setiap benang dalam mesin tenun. Secara karakteristik material, lipatan dan penggunaan lapisan benang yang rumit membuat tenun lentikular ini memiliki sifat yang tebal dan kuat, sehingga membuatnya sesuai untuk diaplikasikan pada berbagai produk seperti interior ataupun fesyen.
Sebuah Eksperimen Sosial

Selain mengekspos keunikan The Lenticular Weave secara teknis, Peters juga berharap dengan karya ini, ia dapat mendorong setiap orang yang melihat karyanya untuk berinteraksi, bergerak, dan meninggalkan cara umum masyarakat dalam melihat karya seni di mana mereka biasanya hanya berdiri terpaku menatap karya.
“Dibutuhkan waktu dan gerakan untuk dapat melihat dan merasakan karya ini secara total,” jelas Peters, “Dan saya percaya ketika kita bergerak dengan lebih lambat, untuk dapat melihat, merasakan, dan berpikir dua kali, hal-hal yang kita lakukan dan katakan akan mengandung lebih banyak empati dan kesadaran.” Dengan lebih banyak empati dan kesadaran, masyarakat diharapkan akan dapat lebih menghargai dan menjaga sebuah karya seni, tekstil, maupun dunia ini.

Karya ini bukanlah tujuan akhir bagi Peters, justru ia melihatnya sebagai awal dari perjalanan baru dalam karirnya. Ia berharap dengan peluncuran The Lenticular Weave akan membuka banyak kesempatan baru dalam berkolaborasi untuk kedepannya. “Ketika saya memejamkan mata, saya bisa membayangkan tenunan ini digunakan pada dinding-dinding stasiun luar angkasa masa depan,” ungkap Peters.
Ketahui lebih lanjut mengenai Antoine Peters dan karya-karyanya melalui situs resmi antoinepeters.com dan akun Instagram @antoine______peters.
Penulis & Editor: Mega Saffira | Sumber: Dezeen | Antoine Peters | Con Art Mag | Lenstar Lenticular | 3D Lenticular Factory
