
Diawali dengan eksperimen seorang desainer tekstil asal Berlin, Youyang Song, Peelsphere pun lahir. Peelsphere merupakan material tahan air serbaguna yang memiliki permukaan menyerupai material kulit yang lembut, namun juga dapat dibuat mengeras untuk dijadikan aksesoris seperti kancing.

(Foto: Dok. Youyang Song)
Sesuai dengan namanya yang menggunakan kata ‘peel’ yang berarti kulit atau lapisan luar pada buah, Peelsphere dibuat menggunakan limbah kulit buah dengan campuran tumbuhan laut alga. Hingga saat ini, Peelsphere telah menerima berbagai penghargaan seperti German Sustainability Award, All Innovate Award dari Oxford Foundry, juga K-Generation Award dari Kering Group.
Baca juga:
AlgiKnit: Kain Rajut dari Rumput Laut Asal Amerika Serikat
Tômtex: ‘Bioleather’ dari Limbah Cangkang Makanan Laut dan Bubuk Kopi
Mylo™: bioleather berbahan dasar jamur oleh Bolt Threads
Cikal Bakal Peelsphere
Keresahan Youyang Song akan sedikitnya material yang dapat terurai di pasaran, serta keinginannya untuk menciptakan material yang dapat menjadi alternatif kulit hewan namun dengan kekuatan dan kualitas yang serupa, memotivasinya untuk memulai eksperimen dengan kulit yang terbuat dari daun buah-buahan.
Selain menjadi alternatif penggunaan kulit hewan, Song juga menciptakan Peelsphere sebagai pengganti penggunaan kulit sintetis konvensional yang tidak dapat terurai.

(Foto: Dok. Peelsphere)
Song bersama timnya yang juga terdiri dari desainer dan peneliti pun memulai penelitian mereka dengan menghubungi pemasok jus buah lokal untuk meminta kulit pisang dan jeruk sisa produksi.


Produksi material pun kemudian dilakukan dengan cara mengekstrak dan mencampur serat dan pektin dari kulit buah yang kemudian digiling hingga halus. Bubuk ini kemudian dicampur dengan bio-binder hingga membentuk cairan.

Cairan tersebut kemudian dibentuk menjadi lembaran menyerupai material kulit yang dapat diwarnai menggunakan pewarna alam. Setelah diwarnai, lembaran tersebut pun dapat dipotong menggunakan laser ataupun dibentuk dengan pencetak 3D ke dalam ukuran serta bentuk yang berbeda-beda.
Karakteristik Peelsphere

(Foto: Dok. Youyang Song)
Tak hanya bersifat tahan air layaknya kulit sintetis, Peelsphere juga memiliki keunggulan berupa dapat dibordir, dijahit, juga ditenun menjadi berbagai macam produk.


Keunikan lainnya adalah bagaimana Peelsphere masih memiliki aroma, tekstur halus, serta kualitas taktil dari buah-buahan.






Peelsphere juga, seperti material yang dibuat dengan proses depolimerisasi lainnya, memiliki fleksibilitas dalam hal perancangan motif dan tekstur yang beragam. Hal ini membuat pilihan produk yang dapat dibuat menggunakan Peelsphere sangatlah luas.
Dapat Terurai dan Didaurulang

(Foto: Dok. Youyang Song)
Penggunaan kulit buah dan alga sebagai bahan dasar Peelsphere membuatnya dapat terurai 100 persen. Selain itu, Peelsphere juga dapat didaurulang dengan cara mengembalikan material tersebut ke studio Peelsphere ataupun secara mandiri oleh pembeli.
“Melalui pendauran, perancangan, serta penggunaan ulang, sebuah desain sirkular dari sebuah material pun terwujud,” ujar Song. “Material ini berfokus pada potensi dari limbah buah-buahan, memberi arti baru pada hubungan antara material dan keberlanjutan.”
Tentang Youyang Song
Youyang Song adalah seorang desainer tekstil berbasis di Berlin, Jerman, yang memiliki minat khusus pada inovasi dan teknologi dalam penciptaan material baru dan ramah lingkungan. Proyek penelitiannya di bidang ini awalnya ia sebut sebagai ‘Cooking New Materials’.

(Foto: Dok. Youyang Song)
Selain menggunakan kulit buah-buahan, Youyang Song juga pernah membuat material menggunakan kacang kedelai yang diwarnai dengan pewarna indigo, serta benang biodegradable menggunakan ekstrak alginat dari tumbuhan alga yang kemudian dirajut menjadi helaian kain.

Karya-karya Youyang Song telah dipertunjukkan di berbagai acara prestisius, antara lainnya termasuk Munich Fabric Start 2020, Dutch Design Week 2019, dan Salone Del Mobil 2019. Ia juga menerima banyak penghargaan seperti Best Of-Award dalam MATERIALICA Design + Technology Award 2018, Green Concept Award 2018, juga menjadi pemenang dalam Re-Fream 2019 dan Ein&zwanzig 2019.
Ketahui lebih lanjut mengenai Peelsphere dengan mengunjungi situs resmi ataupun akun Instagram Peelsphere.
Penulis dan Editor: Mega Saffira | Sumber: Youyang Song Website | Youyang Song Instagram | Peelsphere Website | Peelsphere Instagram | Dezeen | Designboom | Plain Magazine | Dutch Design Week | Future Materials Bank | AlgiKnit | Re-Fream
