Pakaian yang kita gunakan sehari-hari sebagian besar menggunakan serat sintesis; salah satunya poliester. Poliester sintesis dibuat dari reaksi kimia batu bara, minyak bumi, udara dan air. Eksistensi 2 bahan bakar tersebut (batu bara dan minyak bumi) mampu menciptakan polusi udara dalam jumlah besar karena mengandung karbondioksida. Faktor-faktor tersebut menjadikan pakaian kita yang berakhir di tempat pembuangan sampah tidak akan membuat pakaian kita terurai selama-lamanya.
Melihat hal tersebut, banyak subyek yang tak hanya diam dan menyisihkan energinya untuk membenahi yang memang seharusnya dibenahi. Lahirlah World Circular Textile Day (WCTD) untuk menyaksikan, merefleksikan, dan merayakan proses untuk mencapai sirkularitas tekstil penuh pada tahun 2050 mendatang.
Baca juga:
Mengenal Pentingnya Prinsip Circular Fashion dalam Industri Garmen
Partisipasi indonesia dalam Fashion Reolution Week 2022 di Jakarta Fashion Hub
SAITEX: Perusahaan Manufaktur Denim Paling Ramah Lingkungan di Dunia
Mereka yang Berhati Besar

Membangun sirkularitas untuk tekstil membutuhkan tenaga yang tiada habis. Banyak hal yang dipertaruhkan: motivasi mendalam; kolektivisme yang kuat; serta pemikiran bersama yang tajam. World Circular Textiles Day (WCTD), yang berlangsung pada tanggal 8 Oktober setiap tahun, merupakan inisiatif dari mereka yang berhati besar. Yang pertama, ada Circle Economy, sebuah bisnis nirlaba dari Amsterdam yang memberdayakan beragam komunitas demi mempercepat transisi ke ekonomi sirkular. Kedua, ada Centre for Circular Design, sebuah kelompok riset yang berbasis di University of the Arts London yang bertujuan untuk mempercepat transisi menuju perancangan untuk masa depan sirkular di mana tekstil, bahan-bahannya diproduksi, digunakan, dan dibuang dengan cara baru yang ‘radikal’. Kemudian, ada Worn Again, perusahaan inovasi teknologi berbasis di Inggris yang telah mengembangkan teknologi daur ulang polimer unik yang memisahkan, mendekontaminasi, dan mengekstrak poliester dan selulosa (dari kapas) dari tekstil yang tidak dapat digunakan kembali.
Banyak Aksi, Tak Banyak Bicara

Telah disinggung pada paragraf sebelumnya bahwa WCTD ada untuk merayakan komunitas-komunitas yang berkembang dari perusahaan, organisasi, dan individu yang secara aktif bekerja keras menuju masa depan tekstil yang sirkular. WCTD merupakan kapsul waktu yang hidup dan bernafas untuk merajut dan merekam kemajuan serta memetakan momentum sirkularitas dalam tekstil.
Ada pun aksi-aksi yang dilakukan oleh WCTD: yang pertama, membangun kapsul waktu digital yang yang akan menangkap dan menyimpan proses kemajuan sirkularitas tekstil melalui segmen WCTD Knowledge Hub untuk memberikan gambaran tentang lanskap yang dinamis selama 30 tahun ke depan. Yang kedua, menyelenggarakan acara tahunan pada tanggal 8 Oktober: hari untuk melaporkan, merefleksikan, dan merayakan momentum kemajuan sirkularitas dari tahun sebelumnya sambil menantikan masa depan. Dan yang ketiga, WCTD akan mengembangkan komunitas penandatangan mereka, beriringan dengan ambisi untuk masa depan tekstil yang sirkular.
WCTD memang diciptakan untuk siapa saja yang bersemangat dengan visi mereka. WCTD merupakan wadah untuk kalian yang kerap kali bertanya-tanya mengapa banyak pakaian yang terbuang begitu saja daripada digunakan kembali; untuk kalian yang menginginkan sebuah produk yang bisa bertahan selama mungkin. Apakah kamu bagian dari mereka? Jika ya, kamu juga bisa berkontribusi melalui tautan berikut ini, baik atas nama brand, organisasi, maupun individual. Caranya sangat mudah, hanya mengisi data dan menjawab pertanyaan terkait dengan pandanganmu akan sirkularitas tekstil, dan kamu telah ikut berperan dalam gerakan ini.
Sebuah Proyek Kolektif
Visi sebesar menciptakan dunia dengan sirkularitas dalam industri tekstil tidak mungkin dapat terwujud hanya dengan melibatkan sedikit pihak. Bagan di atas menunjukkan sejumlah brand dan organisasi yang sudah turut berkontribusi untuk tercapainya visi dan misi WCTD.
WCTD 2021 telah berjalan lancar secara daring. Mereka memaparkan pencapaian-pencapaian di seluruh industri serta mengeksplorasi juga tantangan besar yang harus mereka hadapi. Mereka membutuhkan lebih banyak penandatangan dalam upaya berkelanjutan untuk mencapai sirkularitas penuh pada tahun 2050. Kalian bisa menonton rekamannya di sini.
Menuju World Circular Textiles Day 2022
WCTD 2022 berlangsung secara luring di The Conduit, London. Kalian dapat bertemu dan berdiskusi dengan para pendiri World Circular Textiles Day pada Jumat 7 Oktober 2022, di mana mereka akan berupaya memperluas percakapan seputar sirkularitas tekstil, memastikan bahwa ini adalah gerakan budaya global yang inklusif. Tokoh-tokoh pendiri WCTD tersebut antara lain adalah Cyndi Rhoades, pendiri Worn Again yang juga merupakan salah satu pionir dalam gerakan fesyen berkelanjutan di dunia; Gwen Cunningham, pimpinan program tekstil di Circle Economy yang juga berperan dalam pengembangan teknologi Fibersort dan lokapasar daring untuk limbah tekstil, Circle Market; Dr Kate Goldsworthy, Profesor Desain dan Inovasi Sirkular, serta direktur dari Pusat Desain Sirkular (Centre for Circular Design), University of the Arts London; serta Professor Rebecca Earley, profesor Masa Depan Desain Sirkular (Circular Design Futures) yang juga salah satu pendiri Centre for Circular Design, UAL, bersama Dr Kate Goldsworthy.
Untuk mengikuti acara ini secara daring, masyarakat dari berbagai belahan dunia dapat ikut mendaftarkan diri melalui laman Eventbrite. Silakan lihat di sini untuk detail lebih lanjut.
2 years down, 48 years to go!
Penulis: Tirza Kanya | Editor: Mega Saffira | Sumber: World Circular Textiles Day | instagram WCTD | The Conduit




