“SCREEN”: Koleksi Autumn/Winter 2025-26 ANREALAGE

“SCREEN”: koleksi ANREALAGE untuk Autumn/Winter 2025-26 (Video: Dok. ANREALAGE)

Dalam koleksi Autumn/Winter 2025-26, yang dipresentasikan di Paris Fashion Week, ANREALAGE kembali menampilkan inovasi dalam industri mode dengan menggabungkan teknologi dan desain avant-garde. Koleksi bertajuk SCREEN mengeksplorasi pakaian sebagai medium responsif yang mampu berubah secara real-time, menampilkan warna, pola, dan pesan yang terus bergerak. Di bawah arahan Kunihiko Morinaga, koleksi ini menghadirkan visi pakaian masa depan yang dinamis, tidak lagi statis. Dengan pemanfaatan benang RGB dan LED, ANREALAGE menciptakan pakaian yang dapat menampilkan tampilan visual yang terus berubah, membuka kemungkinan baru dalam interaksi antara mode dan teknologi.

Kunihiko Morinaga dan Perkembangan ANREALAGE

“SCREEN”: Koleksi Autumn/Winter 2025-26 ANREALAGE - Kunihiko Morinaga
Kunihiko Morinaga, pendiri dan desainer utama ANREALAGE (Foto: Dok. DDW Magazine)

Kunihiko Morinaga lahir pada tahun 1980 di Kunitachi, Tokyo, dan sejak awal dirinya telah memiliki ketertarikan terhadap dunia tata busana. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Waseda, kemudian mempelajari desain di Vantan Design Institute. Pada tahun 2003, Morinaga mendirikan mereknya sendiri, ANREALAGE, yang menggabungkan kata “REAL,” “UNREAL,” dan “AGE”, mencerminkan visinya tentang mode yang melampaui batasan konvensional.

Di awal kariernya, Kunihiko Morinaga dikenal dengan teknik kombinasi kain (patchwork) yang rumit dan penuh detail. Namun, ia tidak berhenti di sana. Eksplorasinya semakin berkembang seiring dengan ketertarikannya pada interaksi antara fesyen dan teknologi. Seiring waktu ia mulai mengeksplorasi bentuk-bentuk yang tidak konvensional, seperti pakaian berbentuk kubus dan bola, serta pakaian yang bereaksi terhadap cahaya. 

Pada 2005, Morinaga melakukan debutnya di Tokyo Collections dengan menggunakan Tokyo Tower sebagai panggung peragaan busana. Pengakuan terhadap karyanya semakin luas setelah ia memenangkan Design Vision Award for Avant Garde di Gen Art Competition, New York, pada tahun yang sama. Pada 2011, ANREALAGE meraih penghargaan Best New Designer dalam ajang Mainichi Fashion Grand Prix ke-29 di Tokyo. Beberapa tahun kemudian, Morinaga mulai menampilkan koleksi ANREALAGE di Paris Fashion Week untuk musim Spring/Summer 2015. Sejak itu, koleksinya semakin mendapat perhatian global dan diundang ke berbagai pameran, termasuk di Rothschild dan Centre Pompidou-Metz di Prancis.

Pada 2019, Morinaga menjadi finalis LVMH Prize di Prancis dan memenangkan Mainichi Fashion Grand Prix ke-37. Setahun kemudian, ia berkolaborasi dengan FENDI untuk koleksi yang ditampilkan di Milan. Pada 2021, ia mendesain seragam resmi paviliun Jepang di Dubai World Expo dan menciptakan kostum untuk karakter utama dalam film BELLE karya Mamoru Hosoda. Seiring waktu, ANREALAGE terus berkembang, sembari berpegang pada keyakinan bahwa “God is in the details”.

SCREEN: Koleksi Autumn/Winter 2025-26 ANREALAGE

Koleksi lengkap ANREALAGE untuk musim A/W 25/26 bertajuk ‘SCREEN’.

(Foto: Dok. Vogue Runway)

Eksplorasi Morinaga terhadap mode yang interaktif dan dinamis mencapai bentuk baru dalam koleksi Autumn/Winter 2025-26. Dipresentasikan di American Cathedral, Paris, koleksi ini melanjutkan gagasannya tentang pakaian sebagai medium yang hidup dan terus berganti. Dengan tajuk SCREEN, ANREALAGE menghadirkan busana yang bukan sekadar kain, tetapi juga berfungsi sebagai layar digital yang dapat berubah seketika. 

Detail patchwork dan lampu LED pada koleksi terbaru ANREALAGE. (Foto: Dok. Vogue Runway)

Peragaan ANREALAGE Autumn/Winter 2025-2026 terbagi menjadi 2 bagian dan diiringi oleh musik yang diciptakan khusus oleh Thomas Bangalter, mantan anggota Daft Punk. Pada bagian pertama, model memasuki panggung dengan pakaian bersiluet kotak, dipadukan dengan sepatu hasil cetak 3D berbentuk blok persegi dari poliuretan berbasis bio, yang semakin menegaskan estetika futuristik koleksi ini. Sementara itu, motif-motif pada pakaian diwujudkan dalam tekstil melalui berbagai teknik, seperti anyaman, patchwork, quilting, serta cetakan ramah lingkungan menggunakan FOREARTH, mesin cetak tekstil dari Kyocera.

Ketika pertunjukan memasuki bagian kedua, eksplorasi digital semakin diperlihatkan. Beberapa model mengenakan gaun dengan tampilan menyerupai lampu yang berkedip-kedip, menciptakan ilusi optik yang dinamis. Gerakan pola yang berkesinambungan menciptakan efek visual yang selalu berubah—dalam 30 detik, 60 variasi motif dapat terbentuk, memberikan pengalaman imersif bagi para penonton.

“SCREEN”: Koleksi Autumn/Winter 2025-26 ANREALAGE
Puncak dari pertunjukan ini, gaun bertransformasi dari statis TV hitam-putih menjadi pola kaca patri yang bercahaya (Video: Dok. ANREALAGE)

Transformasi ini mencapai puncaknya pada gaun yang berubah dari statis TV hitam-putih sebelum akhirnya membentuk pola kaca patri bercahaya, menyerupai jendela American Cathedral yang menjadi latar panggung peragaan. Dalam puncak pertunjukan, koleksi ini semakin menegaskan potensinya sebagai antarmuka mode masa depan. Tidak hanya sekedar permainan cahaya, busana ini memperlihatkan bagaimana mode dapat menjadi medium yang terus berubah, melampaui batas konvensional pakaian sehari-hari.

Kolaborasi di Balik Koleksi Autumn/Winter 2025 ANREALAGE

“SCREEN”: Koleksi Autumn/Winter 2025-26 ANREALAGE
Melalui koleksi Autumn/Winter 2025-26, ANREALAGE kembali menampilkan pendekatan unik dalam dunia mode (Foto: Dok. ANREALAGE)

Kesuksesan koleksi SCREEN Autumn/Winter 2025-26 ANREALAGE tidak lepas dari kolaborasi tim yang terdiri dari berbagai profesional berpengalaman di berbagai industri multidisiplin. Kunihiko Morinaga bekerja sama dengan Shige Kaneko dalam mengarahkan pertunjukan, sementara Teppei menangani tata gaya model. Kiyoko Odo dan Rena Takeda (Shiseido) bertanggung jawab atas tata rambut dan riasan, menciptakan tampilan yang sesuai dengan estetika koleksi. 

Dari sisi teknologi, Mplusplus, sebuah studio desain teknologi asal Jepang, berkontribusi dalam pengembangan pakaian LED yang mampu berubah warna secara real-time. Keahlian Mplusplus dalam teknologi garmen pintar menjadi penting dalam mewujudkan konsep SCREEN. Sepatu yang dikenakan oleh para model dikembangkan oleh Amplifi Technologies, menciptakan desain alas kaki yang futuristik dan selaras dengan keseluruhan konsep koleksi. 

Untuk produksi dan penyelenggaraan acara, PR Consulting mengelola strategi komunikasi dan publikasi, Sylvie Gueguen bertanggung jawab atas pemilihan model, dan Eyesight menjadi tim produksi utama. Hiromi Otsuka bertindak sebagai koordinator keseluruhan pertunjukan, memastikan bahwa semua aspek berjalan sesuai konsep yang telah dirancang.

Morinaga mengungkapkan bahwa ide utama koleksi ini terinspirasi dari papan reklame dua sisi yang dulu dipakai oleh para “sandwich men” untuk mempromosikan bisnis mereka. Jika dulu desain pakaian selalu tetap, kini desain bisa berubah dalam hitungan detik. Setiap busana dalam koleksi ini dilengkapi dengan sensor dan baterai kecil yang memungkinkan perubahan visual dikendalikan dari belakang panggung. 

Melalui koleksi ini, Kunihiko Morinaga tidak hanya merancang pakaian, tetapi juga menafsirkan ulang bagaimana mode beradaptasi dengan perubahan zaman. Di era yang semakin terdigitalisasi dan dinamis, ANREALAGE menawarkan visi pakaian yang terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi. Konsep SCREEN menghadirkan gambaran masa depan di mana desain pakaian bisa terus berubah, menciptakan pengalaman berpakaian yang lebih dinamis dan imersif.

Penulis: Gita Maharsi | Editor: Mega Saffira

Sumber: ANREALAGE | Rakuten Fashion Week TOKYO | The New York Times | Runway Magazine | JTDapper Fashion Week | Tomorrow’s World Today | Women’s Wear Daily

Leave a comment