Eksplorasi Material dan Siluet dalam ‘Whisper of Elegance’ Karya Nila Baharuddin

Koleksi ‘Whisper of Elegance’ karya Nila Baharuddin
Koleksi ‘Whisper of Elegance’ oleh Nila Baharuddin. (Dok. The Textile Map)

Pada hari Rabu, 10 Februari 2025 di Raffles Hotel Jakarta, desainer mode Nila Baharuddin mempresentasikan koleksi ‘Whisper of Elegance’ dalam acara HANGER 2025 dari CLARA Magazine. Dengan latar belakang Nila yang sangat identik dengan negeri sakura, koleksi ini pun menjadi salah satu koleksinya yang kembali kental dengan pengaruh budaya Jepang.

‘Whisper of Elegance’ ditandai oleh penyatupaduan berbagai material dan teknik konstruktif dalam satu look, dari kain tenun jacquard beraksen metalik, shantung, organdi dengan detail bordir, teknik lipit (pleats), opnaisel, kerut, hingga makrame. Penggunaan motif seperti garis-garis yang menyerupai lurik serta kotak-kotak pun nampak pada beberapa garmen.

Dalam koleksi yang meliputi pakaian pria juga perempuan ini, Nila menggabungkan material dengan pendekatan struktural yang beragam: dari siluet yang mengikuti kontur tubuh hingga bentuk yang avant-garde dan lebih skulptural. Seperti pada look yang menampilkan bentuk orizuru (origami berbentuk burung bangau) dalam ukuran besar. Nuansa Jepang juga terlihat melalui penggunaan elemen kimono, obi, hingga motif-motif seperti burung bangau yang diintegrasikan ke dalam paduan siluet kontemporer, serta konsistensi estetika pada rias wajah dan tata rambut.

Koleksi ini juga mencakup salah satu kolaborasi Nila dengan Zita Nuella, di mana sebuah gaun dilukis langsung oleh sang seniman, memperkaya narasi desain lewat intervensi artistik.

Secara keseluruhan, “Whisper of Elegance” memperlihatkan kemampuan menyatupadukan material, teknik, dan struktur dalam satu rangkaian presentasi yang kohesif, sekaligus menjadi dokumentasi penting bagi studi tekstil dan konstruksi fesyen kontemporer di Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang koleksi ‘Whisper of Elegance’, kunjungi akun Instagram Nila Baharuddin juga CLARA Magazine.

Sumber: Dok. The Textile Map

Leave a comment