7 Ways To Be TVDB: Koleksi Eksentrik Garapan Tom Van Den Borght

Tom Van Der Borght, Blanca Li, dan para model di panggung Berlin Fashion Week 2021
(Foto: Dok. Instagram Tom Van Der Borght)

Tom Van Der Borght selalu mengatakan bahwa hasil karyanya dapat dikatakan tuntas jika ia sudah tidak bisa lagi menambahkan elemen baru ke dalam desainnya. Hal ini dengan jelas tergambarkan dalam koleksi Fall/Winter 2021 yang diperkenalkannya melalui Mercedes-Benz Fashion Week di Berlin pada bulan Januari 2021 lalu. Tom yang terkenal dengan rancangan busananya yang eksentrik dan maksimalis ini menghadirkan 21 look pakaian dan headpiece penuh warna dan kilauan gliter.

Mengenal Tom van der Borght

Sosok Tom Van Der Borght dengan gayanya yang eksentrik
(Foto: Dok. Instagram Tom Van Der Borght)

Tom Van Der Borght merupakan seorang perancang busana asal Gent, Belgia, yang gemar mengeksplor standar kecantikan tradisional dalam masyarakat. Tom selalu mencari cara baru untuk mendobrak struktur sosial dengan menjawab dua pertanyaan: “Hal apa yang dianggap normal dalam masyarakat, dan kenapa?” serta “Apa yang dianggap suatu keanehan, dan kenapa?”. 

Tom memiliki latar belakang fesyen yang didapat setelah menjalani masa studi di Stedelijke Academie Voor Schone Kunsten Sint Niklaas, Belgia. Sejak dahulu, ia  tidak tertarik dengan busana dengan nuansa manis dan feminin. Ia ingin menunjukkan gaya baru yang berani dengan kombinasi warna-warna terang, grafis psikedelik, dan dikombinasikan dengan permukaan kain yang bertekstur. Busananya yang merupakan perpaduan couture dengan streetwear selalu diselimuti oleh motif orisinilnya yang modern dan aplikasi teknik industrial seperti printing dan digital knit yang dilengkapi oleh kerajinan tangan untuk lebih menonjolkan detail pakaiannya. Secara sekilas, desain Tom memiliki karakter visual yang sama dengan nuansa punk rock yang kerap dikeluarkan oleh desainer Inggris, Charles Jeffrey. Keduanya terlihat gemar memadukan warna-warna berani dengan permainan tekstil yang terinspirasi dengan unsur arsitektur.

Saat menjadi mahasiswa tingkat tiga di tahun 2011, Tom memenangkan Triumph Inspiration Award dan berkesempatan untuk memamerkan koleksinya di Berlin Fashion Week. Setelah lulus di tahun 2012, ia juga berhasil berpartisipasi dalam Berlin dan Paris Fashion Week untuk musim Spring/Summer 2013 dan mengenalkan koleksi kelulusannya yang bertajuk “Church of Chica”

Tom Van Der Borght saat memenangkan Grand Prix du Jury Première Vision pada bulan Oktober 2020
(Foto: Dok. Fucking Young)

Label Tom Van Der Borght (TVDB) dibangun oleh Tom sendiri pada bulan Januari 2013, dan hanya dalam kurun waktu dua minggu, ia memenangkan penghargaan Premium Young Designer Award pada Berlin Fashion Week untuk musim Fall/Winter 2013 atas koleksinya yang berjudul “Aponycalypse.” Tidak berhenti di situ, pada tahun yang sama, Tom terpilih sebagai salah satu dari 8 desainer asal Eropa untuk merepresentasikan Belgia dalam C&À Reimagine Design Challenge.

Nama Tom Van Der Borght pun kini digadang-gadang sebagai salah satu desainer menswear yang harus diikuti setelah berhasil memenangkan Grand Prix du Jury Première Vision di International Festival of Fashion, Photography, and Fashion Accessories ke-35 di Hyères pada bulan Oktober 2020 lalu.

7 Ways To Be TVBD

Koleksi Fall/Winter 2021 oleh Tom Van Der Borght merupakan bagian dari sebuah seri besar yang sedang ia kerjakan berjudul “7 Ways To Be TVBD”, yang bertujuan untuk menelusuri konsep non-normativity dalam industri fesyen. Tom meleburkan dunia seni arsitektur dan fesyen untuk menghasilkan 7 tampilan reworked dari koleksinya yang mendapat penghargaan Grand Prix du Jury Première Vision serta 14 tampilan baru.

Sebagai seorang queer dan penyintas disabilitas genetic muscle disease, Tom selalu merasa dirinya tidak masuk ke dalam suatu kategori sosial tertentu. Melalui koleksi ini, ia pun berusaha untuk mengomunikasikan kisah hidup dan harapannya untuk dunia fesyen yang lebih inklusif. Material seperti makrame dan strip plastik terlihat menyelimuti beberapa busana dan menambah kesan unik pada busana tersebut. Tidak hanya itu, kaftan dengan bulu palsu, tracksuit berbahan dasar jersey yang penuh dengan bordiran dan beads, jas sequin berwarna silver mengkilap yang mengadopsi teknik quilting, dan setelan klasik yang diselimuti gambar kartun pun terlihat berjalan menyusuri runway.

Untuk lebih menghidupkan suasana,  Tom berhasil berkolaborasi dengan Blanca Li, seorang koreografer dan penari asal Spanyol, yang membantu merancang pagelarannya di Mercedes-Benz Fashion Week 2021. Koreografi garapan Blanca lebih bersifat dramatis dan kontemporer, hal ini sejalan dengan tujuan koleksi TVDB yang ingin menceritakan latar belakang dan visi dari Tom sendiri. Misalkan saja seperti saat rombongan model bertopeng kuda datang dan berbaris di atas catwalk. Penampilan ini memiliki makna bahwa semua yang dilakukan oleh Tom tergolong progresif dan selangkah lebih maju jika dibandingkan dengan label fesyen lain.

Melansir dari wawancaranya bersama GQ Magazine, Tom mengonfirmasi bahwa dirinya akan berpartisipasi dalam Festival Hyerés bersamaan dengan Chanel. Selain itu, ia juga sedang mengerjakan sebuah proyek besar di Amsterdam di mana dia akan memamerkan karya hasil kolaborasi dengan “outsider artists,” panggilan yang Tom berikan untuk para desainer yang memiliki mental disabilities seperti dirinya.

Untuk mengenal Tom Van Der Borght dan 7 Ways To Be TVDB lebih lanjut, dapat melalui situs resmi mereka di tomvanderborght.com.

Penulis: Nabila Nida Rafida | Editor: Mega Saffira | Sumber: GQ Magazine, Vogue, WWD, TVDB

One comment

Leave a reply to Kain Tenun Jacquard dengan Efek Lentikular Oleh Antoine Peters – The Textile Map – Blog Cancel reply